Lidah orang mukmin dibelakang hatinya, sementara hati orang munafik berada dibelakang lidahnya. Tidaklah lurus iman seseorang sehingga lurus hatinya, dan tidak akan lurus hatinya sehingga lurus lidahnya. Dan sesungguhnya lidah itu senantiasa tidak mematuhi pemiliknya.
Berbicaralah, niscaya kalian akan dikenal, sesungguhnya seseorang tersembunyi dibalik lidahnya. Ketenangan seseorang terdapat dalam pemelihraan terhadap lidahnya. Lidah akan menuntut karena apa yang dibiasakan kepadanya. Jika lidah adalah alat untuk mengekspresikan apa yang muncul dalam pikiran, maka seyogyannya tidak menggunaknnya dalam hal yang tidak ada dalam pikiran.
Perkataan tetap ada dalam belenggu selama ia belum terucap, jika telah terucap maka penggunanyalah yang terbelenggu. Adakalanya perkataan itu mengandung kenikmatan, tetapi ia cenderung membawa kearah bencana. Sedikit sekali lidah berlaku adil terhadap pemiliknya, baik dalam hal menyebarkan kebaikan maupun keburukan.
Adakalanya diam lebih kuat dari perkataan. Timbanglah perkataan dengan perbuatan dan sedikitkanlah ia berbicara kecuali dalam kebaikan. Apa yang terlewat dari diam akan lebih mudah didapat kembali daripada yang terlewatkan karena perkataan. Jika akal telah mencapai kesempurnaan maka akan berkurang pembicaraannya. Jika sudah cukup pembicaraan, maka memperbanyak perkataan menunjukkan ketidak mampuan pembicaraan mengutarakan sesuatu.
Barangsiapa yang banyak ucapannya, maka banyak pula kesalahannya. Barangsiapa banyak kesalahannya maka sedikit malunya. Barangsiapa yang sedikit malunya maka sdikit wara’nya. Barangsiapa yang sedikit wara’nya maka matilah hatinya. Dan barangsiapa yang mati hatinya maka dia akan bersama iblis didalam jahannam. Menggunjing adalah ladang orang-orang tercelah, usaha orang yang lemah dan celaan bathiniah.
Orang yang senang mendengar gunjingan termasuk salah satu diantara yang menggunjing. Beruntunglah orang yang sibuk dengan aibnya sendiri daripada mengurusi aib orang banyak. Jangana tergesa-gesa mencela ornag karena dosanya, sebab bisa jadi dosa itu telah diampuni NYA. Fitnah adalah anak panah yang membunuh dan jembatan kejahatan [Ali bin Abi Thalib radhiyallahu’anahu].
Mereka mengucapkan dengan lidahnya apa yang tidak ada dalam hatinya [QS. Al Fath (48): 11].
Dan diantara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu dan persaksiannya kepada ALLOH (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras [QS. Al Baqarah (02): 204].
Janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati?, maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya [QS. Al Hujuraat (49): 12].
Kebanyakana mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya ALLOH maha mengetahui apa yang mereka kerjakan [QS. Yunus (10): 36].
Tidaklah kamu perhatikan bagaimana ALLOH telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit (24), pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin TUHAN nya. ALLOH membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat (25), dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi, tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun [QS. Ibrahim: 24-26].
Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan sipenerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya’ kepada manusia dan dia tidak beriman kepada ALLOH dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang diatasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan dan ALLOH tidak memberi petunjuka kepada orang-orang yang kafir [QS. Al Baqarah: 264].
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna [QS. Al Mu’minuun: 1-3].
Kepunyaan ALLOH lah segala apa yang ada dilangit dan apa yang ada dibumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada didalam hatimu atau kamu menyembunyikannya niscaya ALLOH akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka ALLOH mengampuni siapa yang dikehendaki NYA dan menyiksa siapa yang dikehendaki NYA dan ALLOH Maha Kuasa atas segala sesuatu [QS. Al Baqarah: 284].
Rosulullah shollallahu’alaihi wassalam bersabda, “siapa diantara kalian melihat kemungkaran, maka dia hendaklah mencegah kemungkaran itu dengan tanganya yaitu kuasanya. Jika tidak mampu, hendaklah dicegah dengan lidahnya. Kemudian kalau tidak mampu juga, hendaklah dicegah dengan hatinya. Itulah selemah-lemah iman” [HR. Bukhari dan Muslim].
Rosulullah shollallahu’alaihi wassalam bersabda, “janganlah kalian berbicara dengan ucapan yang buruk, janganlah sebagian kalian menjual atas jualan sebagian yang lain. Sementara itu, jadilah kalian sebagai hamba-hamba ALLOH yang bersaudara” [HR. Bukhari dan Muslim].
Rosulullah shollallahu’alaihi wassalam bersabda, “amal yang paling disukai ALLOH ialah ketika kamu mati, lisanmu masih basah karena menyebut-nyebut ALLOH” [HR. Baihaqi].
Rosulullah shollallahu’alaihi wassalam bersabda, “apabila anak cucu Adam berada di waktu subuh (pagi), sesungguhnya semua anggota badan memperingatkan kepada lisan, dia berkata, ‘takutlah kamu kepada ALLOH mengenai kami, karena sesungguhnya kami semua bergantung padamu. Jika kamu lurus maka kamipun lurus dan jika kamu bengkok maka kamipun bengkok’” [HR. Abu Said Al Khudri].
Rosulullah shollallahu’alaihi wassalam bersabda, “tahanlah lisanmu dan tidaklah manusia dilemparkan ke Neraka karena muka mereka atau karena hidung mereka, tetapi karena ucapan mereka” [HR. Abu Hurairah].
Rosulullah shollallahu’alaihi wassalam bersabda, “sesungguhnya seorang hamba yang berbicara dengan sebuah kalimat yang diridhoi ALLOH, tidaklah dia mengucapkannya melainkan ALLOH ta’ala mengangkat derajatnya karena ucapannya itu. Dan sesungguhnya seorang hamba yang berbicara dengan sebuah kalimat yang dibenci ALLOH ta’ala, tidaklah dia mengucapkannya melainkan dia dilemparkan ke dalam Neraka jahannam karena ucapannya itu” [HR. Bukhari].
Rosulullah shollallahu’alaihi wassalam bersabda, “semoga ALLOH merahmati seorang hamba yang mengucapkan kebaikan lalu ia mendapatkan keuntungan atau ia diam tidak mengataka hal buruk, lalu ia selamat” [HR. Ibnu Mubarak].
Rosulullah shollallahu’alaihi wassalam bersabda, “orang mukmin itu bukanlah orang yang suka mencela, bukan orang yang suka melaknat, bukan orang yang keji dan bukan pula orang yang berbicara kotor” [HR. Muslim].
Rosulullah shollallahu’alaihi wassalam bersabda, “sesungguhnya ucapan yang paling baik adalah Kitabulloh (Al Qur’an), petunjuk yang paling baik adalah petunjuk Nabi Muhammad (Sunnah Rasul), seburuk-buruknya perkara adalah perkara yang dibuat-buat (bid’ah), sesungguhnya apa yang diancamkan pada kalian benar-benar akan datang dan kalian tidak dapat menolaknya” [HR. Al Hakim].
Rosulullah shollallahu’alaihi wassalam bersabda, “perbaharuilah iman kalian dengan memperbanyak bacaan ‘La Ilaaha Illallaah’” [HR. Ahmad].
Anda akan mendapat pahala karena kesabaran anda menghadapi kritikan dan cercaan para pendengki. Dan kritikan kepada anda, pada dasarnya menunjukkan kepada orang bahwa anda mempunyai harga dan derajat. Sebab tak akan pernah manusia mau menendang bangkai anjing dan orang-orang yang tak berharga pastilah tak akan pernah menjadi sasaran pendengki, artinya, manakala kritikan yang anda terima semakin pedas, maka semakin tinggi pula harga yang anda terima.
“niscaya terhadap orang-orang mulia itu selalu ada yang mendengki dan tak akan kau jumpai orang-orang yang hina itu di dengki. Mereka selalu di dengki karena nikmat mereka miliki, padahal ALLOH tak akan mencabut apa yang mereka dengkikan itu. Aku mengeluh karena kezaliman pemfitnah, dan tidaklah engkau dapatkan manusia yang mempunyai kemuliaan melainkan akan selalu diterpa kedengkian. Bila engkau manusia yang mulia, maka engkau akan selalu di dengki, namun kala kau masih miskin tak berharga mana mungkin ada yang mendengki”.
Anda tidak akan pernah dapat membungkam mulut manusia untuk tidak melakukan pelecehan terhadap kehormatan anda. Maskipun demikian, anda dapat melakukan kebaikan dan menghindari perkataan dan kritikan mereka. Jangan pernah saling olok-olok sehingga dapat melukaihati anda dan orang lain, jangan pernah membalas cercaan mereka, kesabaranmu dalam menghadapi semua itulah yang akan dengan sendirinya menguburkan semua kehinaan.
Kesabaran adalah sumber kemuliaan, diam adalah sumber kekuatan, dan memaafkan adalah sumber dan tangga untuk mencapai pahala dan kemuliaan. Ingatlah, separuh dari pencerca anda akan melupakan cercaannya, sepertiga dari pencerca anda tidak sadar dengan apa mereka lontarkan, dan selebihnya tidak akan mengerti mengapa mereka mencerca.
Maka, jangan pernah cercaan mereka merasuk ke hati dan jangan pula berusaha untuk membalas apa yang mereka katakan. Rumah yang senantiasa tentram meskipun hanya ada sepotong roti didalamnya adalah lebih baik dari sebuah rumah yang penuh dengan makanan lezat tetapi tak pernah luang dengan kegaduhan dan sumpah serapah [‘Aidh Al Qarni].
Celakalah dirimu, engkau berkonsentrasi dalam shalat dan mengucapkan ALLOHU akbar, sementara engkau berdusta dalam ucapan itu, karena manusia dihatimu lebih besar daripada ALLOH, bertaubatlah kepada ALLOH dan jangan berbuat kebaikan untuk yang selain daripada NYA, tidak untuk dunia dan tidak pula untuk akhirat, jadilah engkau sebagai seorang yang menginginkan Dzat ALLOH, berikanlah hak-hak ketuhanan, jangan beramal untuk suatu sanjungan atau pujian, rezekimu tidak akan bertambah maupun berkurang, dan apapun kehendak ALLOH yang akan jatuh kepadamu berupa kebaikan atau keburukan, maka itu harus terjadi, dan janganlah sibuk dengan apa yang telah engkau selesaikan dan sibuklah dengan kepatuhan kepada NYA, pendekkan angan-anganmu dan kerakusanmu, kemudian jadikanlah kematian sebagai fokus pandangan matamu, agar engkau selamat dari kepalsuan dunia [Pustaka].
Waspadalah terhadap lisan dan pendengaran, karena ghibah (gunjingan, umpatan) lebih berbahaya dari perzinahan dan orang yang lebih jahat dari seorang pengghibah dan penyebarnya adalah orang yang senang mendengarkan ghibah. Sesungguhnya lidah seorang yang beriman berada dibelakang hatinya, sedang hati seorang munafik berada dibelakang lidahnya, karena jika seorang beriman berniat mengatakan sesuatu, dia akan memikirkannya bersama Al Qur’an dan Sunnah Rosulullah shollallahu’alaihi wassalam. Yang baik dibicarakan dan yang buruk tetap tersimpan dihatinya. Orang munafik mengatakan apa saja yang datang ke lidahnya tanpa mengetahui untung dan ruginya. Sesungguhnya iman seseorang tidak akan kukuh, kecuali hatinya kukuh, dan hati yang kukuh tercermin dari lisan yang kukuh [Pustaka].
Bergaullah dengan baik kepada manusia dengan lahiriahmu, karena inilah kesibukan orang-orang yang bertakwa, yang berbicara kepada mereka dengan apa yang mereka pikirkan dan dengan akhlak yang baik, karena ALLOH akan memberi suatu bentuk keduniaan namun mempunyai pengertian sebagai akhirat [Pustaka].
Tubuh sehat, hati yang bebas dari perasaan sedih dan susah, dapat diraih dengan menghindari pertengkaran dan kemarahan didalam keluarga, tidak membiarkan rasa iri dan dengki terhadap orang yang lebih dalam segala sesuatunya dan tidak merasa senang dengan jatuhnya orang lain walaupun orang itu termasuk orang yang tidak kita sukai [Pustaka].
Pendusta lebih berbahaya dari pencuri, karena pencuri hanya mengambil harta tetapi pendusta akan merampas akal manusia. Dan berhati-hatilah terhadap kekikiran dan ketamakan, karena orang yang kikir dan tamak, tidak akan menikmati hartanya dalam kehidupan dunia, ia di ibaratkan anjing pemburu yang mendapat hasil buruan, tetapi tidak menikmati hasil buruannya [Pustaka].
Jangan saling mendengki, karena dengki akan melenyapkan iman sebagaimana api akan memakan kayu bakar. Jangansaling membenci karena akan menghilangkan segala keberkahan. Dan ketahuilah bahwa angan-angan kosong akan melalaikan akal dan niscaya akan mengabaikan dzikir kepada NYA kemudian terperangkap dalam tipuan setan [Pustaka].
Jika kamu melihat ahli-ahli dunia maka anggaplah kamu melihat orang yang tidak menutupi auratnya dengan pakaian dan janganlah kamu tujukan ke dua matamu kepada apa yang telah ALLOH berikan kepada mereka sebagai bunga kehidupan dunia untuk diujikan kepada mereka dan karunia TUHAN kamu lebih baik dan kekal [Pustaka].
Berbahagialah orang yang dapat menahan pandangan dan lisannya, karena pandangan dan lisan yang tidak terjaga, akan merusak hati, yang akan terlihat dalam perbuatan dan perkataan. Kemampuan menahan lisan akan lebih banyak menguntungkan dibandingkan dengan orang yang banyak bicara, dimana mereka berpeluang besar tergelincir dalam perkataan. Orang-orang beriman menempatkan lisan dibelakang hatinya sementara orang-orang munafik menempatkan lisan didepan hatinya [Pustaka].
Sumber : Pustaka Muslim Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar